Sabtu, 21 Desember 2019

JEDA

Setiap waktu memang berharga, setiap detik penuh cerita dan kenangan.
Tapi kadang kala itu menjadi sebuah tekanan dalam pikiran.
Memori kenangan memutar secara tiba-tiba tanpa berdialog dengan hati.
Ingin mencari celah agar tak berada pada titik itu.
Iya, pada titik dimana Aku dan kamu pernah menjadi kita.

Kadang kala memang perlu jeda untuk kita saling paham.
Bukan saling melepaskan tapi lebih kepada bagaimana kita harus saling menerima.
Bahwa kita tak akan bersama.

Setiap rasa punya tempatnya, bila kuberpijak pada rasa yang salah lebih baik Jeda saja.
Kadang apa yang terjadi adalah bukan apa yang sebenarnya diinginkan.

Kuharap kita sama-sama paham.
Agar tak ada dendam
Tak ada permusuhan
dan tetaplah menjadi teman.

Setidaknya ini adalah sebuah pembelajaran, bagaimana menghargai sebuah rasa dan cara menjaganya.

Terima kasih telah membiarkanku tenggelam dalam hidupmu.

Jumat, 05 Juli 2019

Pergi

Hasil gambar untuk pergi
sumber: blog.pergi.com

Hai ..
Apa kabar ? Ku harap kau baik-baik saja seperti hari kemarin.

Kini taukah kamu ? aku menatap langit sendiri. Dengan rasa rindu yang terus bergumam dalam hati.
Bersendu gurau dengan deretan bintang yang tak bisa kugapai. Memendam ketakutan yang teramat dalam.

Hatiku selalu bergumam "dimanakah hati kau berpijak ? perasaan apa yang saat ini membeku dalam diri ini ?".

Sungguh aku sangat tak menginginkan hatimu berpindah terlalu cepat. Aku masih ingin memutar kembali memori tentang kita. Ayolah angin, sampaikan rindu ini pada nya. Agar Ia datang kembali, membawa masa lalu dan menyimpannya untuk masa depan.

Jangan biarkan bumi merampasnya kembali.

Secepat itukah waktu memisahkan kita ? merampas kebahagiaan yang ingin ku ukir bersamamu.

Kembalilah jika memang kau ingin kembali. Jangan buat aku terus menunggu, jangan biarkan aku menyimpan kenangan ini sendiri. 

Kau dulu pernah bilang, bahwa kita akan terus bersama. Menatap langit dan menghitung ratusan bintang bersamamu.
Ku mohon jangan seperti ini. Beri Aku jawaban yang tepat, bukan hanya khayalan saja yang merajalela dalam diriku.

Kembalilah, Aku masih disini, masih menunggumu.

Sabtu, 15 Desember 2018

Bicara Rasa





Rahasia Hati

Aku ingin bercerita ....
Bukan tentang Aku, melainkan tentang kita. Iya, tentang kita yang entah sejak kapan bersama dan juga kapan berpisah. Tapi, selalu harapanku adalah selalu bersama. 
Setiap hati memang tidak bisa di paksakan untuk bersatu, akan tetapi tidak ada yang bisa mengubah takdir jika kita diciptakan bersama.

Sekian lama, Aku menyimpan ini. 
Sudahlah Aku tak ingin membicarakannya lagi. Tapi .... Aku sungguh ingin bercerita semuanya. Tentang Aku, Kamu dan Perasaan ini.

Cinta dalam diam, itulah yang selama ini terjadi. Itulah yang Aku alami. Itulah yang Aku rasakan.
Terasa seperti menyimpan rahasia besar dalam diriku. Pernahkah kalian merasakannya ? atau hanya Aku saja ?. ayolah katakan sesuatu.  

Jika tidak ada yang ingin dikatakan, baiklah Aku akan lanjutkan ceritanya.

Suatu ketika Kamu datang menemuiku, memperkenalkan dirimu dan berbicara banyak tentangmu. Tersadar Aku sangat menyukainya. Dan terlihat dari kedua bola mata itu, seakan-akan memberikan harapan untuk lebih mengenalmu. Sepertinya Aku terlalu bawa perasaan tentang ini semua. 

Siapa yang bisa menyangka akan datangnya sebuah perasaan ? Hati manusia sangat mudah di bolak-balikkan oleh Allah SWT. Hanya diri sendirilah yang bisa dan mampu menjaganya.

Jadi, apakah Aku salah meletakkan perasaan ini untukmu?. Sebenarnya tidak ada yang salah untuk siapa perasaan itu, akan tetapi jangan sampai perasaan itu melebihi cintamu pada Sang Maha Pencipta.

Masa silam, hampir saja ku lupakan. Tapi, setelah kamu datang kembali semua terasa seperti hari kemarin yang baru saja berlalu. Semuanya terbayang saat itu tanpa berjeda. Hati yang beku seakan-akan meleleh begitu saja tanpa berdialog dengan pemiliknya. 



penakecilharian

JEDA